Sampai saat ini, masalah pada jantung masih menjadi salah satu penyakit yang mengakibatkan angka kematian cukup tinggi. Pasalnya penyakit jantung cenderung sulit disembuhkan. Maka dari itu, ada baiknya melakukan pencegahan dengan pendeteksian dini. Biasanya tidak jarang dokter spesialis melakukan teknik intervensi kardiologi berbasis kateter untuk mengetahui kondisi jantung.
Pengertian Kateterisasi Jantung
Kateterisasi jantung biasanya dilakukan oleh dokter spesialis untuk mengetahui kondisi kesehatan jantung. Memang tindakan medis tersebut sengaja dirancang untuk mengecek kondisi jantung tanpa harus melakukan operasi. Tujuan dari kateterisasi jantung ini tidak lain untuk mendeteksi penyakit yang diderita oleh pasien, sehingga penanganannya pun nantinya bisa diberikan dengan tepat.
Kateterisasi jantung biasanya lebih sering dilakukan pada pasien yang mengalami sakit dada. Sebab sakit dada sendiri sering menjadi salah satu gejala yang mengindikasikan adanya penyakit jantung koroner. Namun tidak hanya sakit dada, tentunya prosedur kateterisasi jantung terkadang perlu dilakukan oleh dokter dengan beberapa alasan tertentu.
Karena kateterisasi jantung pada teknik intervensi kardiologi tersebut memang memiliki banyak kegunaan penting. Mulai dari menilai kekuatan otot jantung ketika melakukan pemompaan darah ke seluruh tubuh, melihat seberapa baik kinerja dari katup jantung, mengevaluasi aliran darah dan aliran oksigen dalam jantung, hingga mengobati penyakit jantung koroner.
baca juga profil dokter Suko Adiarto disini
Dengan operasi kecil, prosedur kateterisasi jantung juga dapat mengoreksi organ tersebut yang mengalami cacat. Caranya yaitu dengan mengambil sampel pada otot, untuk mengetahui apakah pasien mengalami infeksi pada jantung atau tidak. Penyakit jantung bawaan pada anak juga bisa dideteksi dengan cara yang sama, agar nantinya bisa segera mendapat pengobatan yang tepat.
Prosedur dalam Kateterisasi Jantung
Meskipun kateter dimasukkan ke dalam tubuh untuk memeriksa kondisi jantung, namun prosedur kateterisasi jantung ini biasanya dilakukan saat pasien dalam keadaan sadar. Sehingga pasien pun tetap bisa mengikuti semua arahan yang diberikan selama prosedur tengah berjalan.
Namun tentunya tim medis telah memberikan suntikan obat sedatif terlebih dahulu sebelum prosedur dilangsungkan, supaya pasien merasa jauh lebih tenang dan tidak merasa sakit ketika kateter dimasukkan. Setelah menyuntikkan obat sedatif, tim medis selanjutnya akan membersihkan serta melakukan pencukuran bulu pada area yang akan dimasukkan kateter.
Dimana kateter sendiri merupakan sebuah alat berbentuk selang tipis yang sifatnya sangat fleksibel. Dalam hal ini, lubang kecil akan dibuat pada pembuluh darah supaya alat tersebut bisa dimasukkan. Kemudian berikutnya akan dilanjutkan dengan pemasangan tabung pada lubang yang telah dibentuk di pembuluh darah tersebut.
Pada teknik intervensi kardiologi berbasis kateter ini, dokter spesialis akan memasukkan kawat penuntun sampai ruang jantung berada. Baru setelahnya kateter akan dimasukkan mengikuti kawat penuntun. Dan kateter akan dibiarkan di dalam ketika sudah sampai ruang jantung, sementara kawat penuntun dikeluarkan. Dari prosedur inilah kondisi jantung bisa dilihat melalui layar monitor yang ada.
Karena prosedur kateterisasi jantung yang cukup rumit seperti di atas, tentunya hanya dokter spesialis yang dapat melakukannya. Selain itu, diperlukan pula dukungan berbagai alat medis yang mumpuni agar kateterisasi jantung bisa berjalan dengan baik. Dari prosedur yang dilakukan, maka kondisi jantung bisa diketahui dan bisa diberikan penanganan yang tepat apabila ditemukan masalah.
baca juga :